Kamis, 04 Agustus 2011

Download Ebook Gratis


Kami menyediakan Download Ebook di halaman ini. Download Ebook bisa anda dapatkan sewaktu-waktu. Silahkan Download Ebook yang anda inginkan. Kumpulan download gratis akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Selamat membaca.
Motivasi Islami
  1. Ebook Asmaul Husna
  2. Tausiah Ustad Yusuf Mansur tentang keutamaan Al Waqiah (MP3)

Kata kunci yang masuk:

Doa Pembuka Rejeki: Surat Al-Waqi’ah


Surat Al-Waqi’ah adalah salah satu yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rejeki bagi siapa saja yang membacanya dengan rutin.
Dalam beberapa riwayat, diungkapkan bahwa Rosulullah bersabda:
  1. Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka kemiskinan tidak akan menimpa dirinya untuk selamanya
  2. Surat Al-Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah surat itu dan ajarkan kepada anak-anak kalian
  3. Ajarkanlah istri kalian surat Al-Waqi’ah, karena sesungguhnya surat itu adalah surat kekayaan.
Dengan melihat kedudukan surat Al-Waqiah yang sedemikian besar khasiatnya untuk mendatangkan rejeki bagi kita, marilah mulai sekarang membacanya secara rutin setiap hari atau setiap malam. Karena memang surat itu penuh berkah dan mengundang kekayaan serta mengusir kemiskinan bagi siapa saja yang mau secara rutin membacanya.

Sukses untuk anda…..

Dahsyatnya Istighfar 100x Sehari

Saya punya kenalan seorang ustad yang sukses menjadi penolong banyak permasalahan orang. Mulai pingin jodoh, seret rejeki, hingga ingin punya anak. Ternyata saran dia sangat sederhana pada orang-orang tersebut, yaitu membaca ISTIGHFAR minimal 100x sehari….!
Tahukah anda? Istighfar sama juga dengan sedekah. Pahala dan efek yang ditimbulkan dari amalan ini berhubungan erat dengan janji Allah. Allah telah menjanjikan hadiah bagi siapa saja yang membaca ISTIGHFAR. Janji Allah…adalah janji yang PASTI DITEPATI.
Janji Allah pada orang yang senantiasa membaca ISTIGHFAR yang berhubungan dengan rejeki, anak, dan kebahagiaan dunia:
Allah berfirman,”Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12).
Tahukah anda? Istighfar membuat Allah senang lho, sungguh rugi jika kita tidak mengucapkannya secara rutin setiap hari. Berikut ini sabda Rosulullah tentang hal itu:
Rasulullah bersabda, “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Sabda Nabi Muhammad buat orang yang senantiasa membaca ISTIGHFAR:
Rasulullah bersabda,”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).
Dengan membaca beberapa uraian di Alqur’an dan hadist ini, saya sangat yakin dengan kebenaran cerita ustad kenalan saya itu. Bahwa istighfar adalah solusi 1001 masalah kehidupan bagi siapa saja.
Tapi ada satu hal yang harus diingat, istighfar yang diucapkan bukanlah sekedar ucapan belaka. Harus didasari dari hati, merupakan ungkapan taubat dan permintaan maaf atas segala dosa-dosa kita kepada Allah SWT. Dan yang terpenting JANGAN MENGULANG DOSA YANG TELAH LALU….. :)
Semoga artikel ini membawa manfaat dan kebaikan buat anda. SELAMAT MENGHADIRKAN SENYUM TUHAN DALAM HIDUP ANDA lewat istighfar. Mari sama-sama mengucapkan istighfar minimal 100x sehari, semoga kita menjadi makhluk yang dicintai Allah SWT. Amiiin…..

Demi Lancarnya Rejeki; Selalu Bersyukur dan Jangan Sakiti Istri

Kisah melancarkan rejeki ini saya dapat tanpa sengaja. Beberapa tahun yang lalu, tepatnya sekitar tahun 1994-an saat saya berangkat kuliah, saya bertemu dengan orang yang memberikan wejangan ini. Hari itu saya terburu-buru berangkat ke tempat kuliah, maklum hari itu saya agak terlambat padahal hari itu mata kuliah favorit saya. Saat hujan turun tiba-tiba, saya baru sadar kalau lupa membawa mantel, akhirnya berteduhlah saya di sudut sebuah warung. Di tempat itu saya berkenalan dengan seorang yang sangat baik, dia seorang menantu kyai pemilik pondok pesantren. Obrolan kami tambah seru saat menginjak materi rejeki bagi manusia.
Pekerjaan dia adalah pekerjaan serabutan. Dia tidak memiliki pekerjaan tetap, tetapi dia bersyukur bisa mencukupi kebutuhan keluarganya dengan baik. Sandang, pangan, dan perhiasan untuk istrinya selalu tercukupi tanpa kekurangan. “Itulah misteri rejeki mas”, Kata orang itu pada saya. Saat saya tanya apa rahasianya rejeki dia selalu berlimpah, jawaban dia terletak pada selalu bersyukur, dan terpenting jangan pernah sedikitpun menyakiti atau membuat kecewa istri. “Itu wejangan yang selalu diberikan oleh mertua saya, dan saya membuktikan sendiri sampai sekarang”, kata orang itu dengan wajah serius.
Dengan selalu bersyukur, bahkan saat terkena musibah sekalipun, kenikmatan yang akan kita terima akan ditambah oleh Allah. “Itu janji Allah, bukan main-main mas”, kata orang itu. Janji Allah tentang umatnya yang mau bersyukur memang sering kita dengar dalam berbagai kotbah atau ceramah agama. Jika kita mau menghitung berapa nikmat yang diberikan Allah pada kita, pasti tidak akan pernah habis. Itulah gambaran rasa syukur yang harus kita ungkapkan, tapi terkadang banyak manusia yang lupa mensyukuri nikmat tersebut.
Berikutnya jangan sakiti istri anda. Inilah poin yang saya pegang terus sampai sekarang. Pekerjaan seorang istri adalah pekerjaan terberat dalam keluarga. Seorang istri harus selalu melayani suami, melahirkan dengan taruhan nyawa. Membesarkan dengan susah payah, terkadang rela mengorbankan waktunya agar anaknya bisa tumbuh sehat dan berbagai pengorbanan yang tak terhitung saat harus berusaha memenuhi serta melayani kebutuhan suami dan anak-anaknya. Dengan melihat beratnya tugas sang istri di atas, tegakah anda menyakiti istri anda?
Menurut orang yang saya kenal tersebut, banyak tidaknya rejeki yang dia terima terkadang tergantung pada perlakuannya pada sang istri. Saat dia keluar rumah mencari sesuap nasi dengan niat membahagiakan istrinya (saat itu dia belum punya anak), rejeki yang dia terima hari itu pasti banyak. Sebaliknya jika saat berangkat mencari nafkah dia sebelumnya menyakiti hati istrinya, terkadang dia tidak mendapat hasil apapun yang bisa dibawa pulang.
Kisah di atas mungkin terkesan dibuat-buat, tetapi saya baru sadar dan merasakan sendiri saat saya sudah berkeluarga. Apa yang saya alami sama persis dengan yang dialami orang yang saya kenal beberapa tahun yang lalu tersebut. Istri memang mempunyai peranan sangat besar dalam mendatangkan rejeki bagi kita. Mungkin doa istri mempunyai kekuatan yang dahsyat bagi sebuah keluarga. Pesan saya, jangan pernah sedikitpun menyakiti hati istri anda jika ingin rejeki kita berlimpah. Semoga kisah ini berguna bagi anda semua.
Sukses untuk anda…..

Keutamaan Sholat Dhuha Sebagai Pembuka Rejeki

Pasti Ada Jalan Jika Mau Berusaha Ketahui Kelemahan Anda
May 16
Sewaktu saya berada di toko buku Gramedia kemarin sore, fikiran saya langsung teringat pada apa yang saya baca beberapa tahun yang lalu. Saya melihat poster besar di sebelah eskalator tentang judul sebuah buku yang membahas keajaiban sholat dhuha bagi rejeki kita.
Saya ingat betul sewaktu saya membaca sebuah buku yang bertema tentang cara membuka pintu rejeki. Pada salah satu bab ada yang membahas tentang keutamaan sholat dhuha sebagai sarana membuka rejeki yang ampuh. Dalam buku itu diceritakan ada seorang pengusaha yang sangat sukses dalam bisnisnya. Kemudian sang penulis mewawancarai dia, apa sih rahasia dia bisa sampai seperti sekarang. Jawabnya singkat. Jangan pernah seharipun meninggalkan sholat dhuha. Itu rahasia dia.
Sukses untuk anda….

Berkah Bulan Ramadhan

Sebentar lagi menjelang bulan Ramadhan. Saya ingin membagi pengalaman teman saya saat memanfaatkan bulan Ramadhan tersebut untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan akhirnya doa tersebut terlaksana menjelang akhir bulan Ramadhan.
Alkisah, teman saya adalah sepasang suami-istri yang baru memulai bahtera rumah tangga. Anak adalah keinginan utama bagi setiap manusia yang sudah berumah tangga. Mereka sangat bahagia setelah 8 bulan menikah, sang istri positif mengandung. Semua mereka persiapkan untuk menyambut kelahiran anak mereka. Tapi, saat anak mereka lahir, anak mereka hanya bertahan beberapa hari karena berbagai sakit yang diderita sejak di kandungan. Ada kelainan kandungan yang diderita oleh sang istri. Dengan rasa sedih yang teramat dalam, mereka berusaha tabah untuk menerima cobaan tersebut.
Sepeninggal anak pertama, teman saya ini didera kebingungan. Mereka ingin segera mempunyai anak lagi tetapi takut akan mengalami hal serupa dengan anak pertama. Bisa dibilang, kemungkinan sang bayi nanti akan mengalami hal serupa seperti anak pertama mereka jika sang istri mengandung lagi berpeluang terjadi. Itu menurut berbagai informasi yang mereka dapatkan. Mereka terus didera ketakutan tersebut sampai tak terasa satu tahun berlalu.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk berserah diri pada Allah. Mereka sangat yakin Allah tidak akan memberikan suatu hal yang buruk pada umatnya. Mereka juga berkeyakinan asal kita mau berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh pasti akan dikabulkan. Selama setahun mereka berusaha mendapatkan anak lagi. Tapi selama setahun itu pula sang istri belum juga mengandung.
Menjelang bulan Ramadhan, mereka memutuskan untuk benar-benar memanfaatkannya. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan bulan penuh dengan kebaikan. Mereka yakin, asal mereka berdoa lebih sungguh-sungguh lagi, pasti doa mereka akan terkabul. Saat bulan ramadhan itu, teman saya dan sang istri tidak berhenti semalam pun melakukan sholah tahajud dan sholat hajat. Doa yang mereka panjatkan adalah agar sang istri segera bisa hamil lagi dan anak mereka tidak mengalami hal serupa seperti anak mereka pertama. Akhirnya, menjelang minggu ketiga, sang istri positif mengandung. Sembilan bulan kemudian sang istri bisa melahirkan seorang bayi yang normal dan sehat jasmani rohani. Yang lebih menyenangkan lagi, fisik dan rupa anak tersebut sama persis dengan apa yang mereka bayangkan dan inginkan saat berdoa. Walaupun wajah mereka pas-pasan tetapi anak mereka berwajah tampan dan menarik.
Itulah sepenggal kisah teman dekat saya saat memanfaatkan momentum datangnya bulan Ramadhan. Tidak ada salahnya jika bulan Ramadhan nanti kita manfaatkan juga untuk memohon kesuksesan bisnis dan cita-cita kita. Semoga bermanfaat.
Sukses untuk anda…..

Kisah Keajaiban Sedekah dari P. Batam

Pulau Batam
Pulau Batam
Tengoklah surat Al An’aam ayat 160 yang berbunyi, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”
Dari penjabaran ayat tersebut, Allah telah berjanji akan melipatgandakan segala bentuk amal perbuatan baik kita. Bahkan sampai sepuluh kali lipatnya. Apakah kita pantas meragukan firman Allah SWT tersebut?
Melengkapi rangkaian roadshownya ke berbagai daerah di Sumatra, Senin, 30 Mei 2005 lalu, Ustad Yusuf memenuhi undangan salah satu pejabat Pulau Batam, H. Soerya Respationo, SH.
Soerya, yang merupakan salah satu calon wakil gubernur ini (berpasangan dengan calon gubernur H. Nyat Kadir) dan istrinya Dra. Rekaveny adalah pasangan suami istri yang dikenal dermawan di Batam. Mereka tak pernah sungkan menggelontorkan sejumlah uang dari kocek untuk membantu wong cilik. Bahkan Soerya mendapat julukan “Bapak Wong Cilik”
Konon bisa sampai ratusan juta rupiah uang yang mereka alokasikan untuk membantu wong cilik Batam, setiap bulannya. Dan mereka melakukannya tanpa pilih-pilih dan tanpa pamrih. Mungkin itu sebabnya harta yang mereka miliki seolah tak habis sampai tujuh turunan.
Merasa memiliki kesamaan konsep dengan Ustad Yusuf Mansur, maka melalui Majelis Taklim Humairah yang dipimpin oleh Rekaveny sendiri, mereka sengaja mengundang ustad pemilik pesantren Daarul Quran ini.
Perhelatan besar ini termasuk mendadak. Kebetulan Yusuf Mansur sedang di kawasan Sumatra, alangkah baiknya jika ia bisa singgah di Batam. Tapi kala itu keluarga Soerya-Venny sedang sibuk sosialisasi di masyarakat Kepri (Kepulauan Riau). Niat baik Yusuf sempat ditunda sehabis Pilkada. Tahunya Venny tetap menyelipkan hal ini di sela rapat Majelis Taklimnya. Acara yang sedianya akan diadakan kecil-kecilan, berkembang menjadi besar di Masjid Raya Batam.
Langsung Venny dan anak buahnya mengatur semua, termasuk membuat undangan dan diumumkan di Batam Post sehari sebelumnya. Alhamdulillah sambutan jamaah luar biasa, masjid disesaki ratusan ibu-ibu untuk mendengar taushiyah ustad baby face ini.
Dalam taushiyahnya itu, Ustad Yusuf menuturkan sebuah kisah yang membuka mata dan hati kita akan makna sedekah. Dahulu kala ada seorang Imam yang bernama Hasan Basri. Suatu hari ia kedatangan enam orang tamu. Namun sayangnya ia hanya mempunyai sebuah roti untuk disuguhkan. Tentu saja tak mungkin membagi sebuah roti itu untuk keenam tamunya.
Tidak mau pusing, sang imam lantas memerintahkan pembantunya untuk menyedekahkan roti itu pada tetangganya yang lebih membutuhkan. Tak lama kemudian datanglah seorang tamu lagi sambil membawa dua buah roti untuk Hasan Basri, tapi ditolaknya!
“Roti ini pasti salah alamat, ini bukan untukku.” Jawab imam singkat, membuat tamu yang membawa roti tadi bingung dan pulang. Pembantu sang imam lantas bertanya, mengapa ia yakin sekali roti itu bukan untuknya.
“Karena kalau roti itu memang untukku, jumlahnya pasti sepuluh, bukan dua!” jawabnya lagi dengan tenang. Di tengah keheranan si pembantu, tamu yang membawa roti tadi kembali, kali ini telah menambahkan roti hadiahnya menjadi sepuluh buah. Rupanya sebelum pulang tadi, ia sempat mengetahui kalau sang imam sedang kedatangan tamu.
“Nah, ini benar untukku,” terima imam dengan senang hati. Maka kesepuluh roti tadi dibagikan kepada keenam tamunya, pembantunya, seorang anaknya, dan dua sisanya disimpan.
Dari kisah tersebut Allah telah menunjukkan betapa maha kayanya Dia. Allah pasti akan memberikan balasan setimpal atas perbuatan baik kita. Bahkan ustad Yusuf yakin benar kalau dalam waktu tujuh hari kita akan merasakan “hasil” dari sedekah kita.
“Banyak kejadian yang membuktikan itu. Dengan sedekah hutang menjadi lunas, miskin menjadi kaya, susah menjadi senang, masalah mendapat solusi.” Bebernya semangat.
Dari perjalanannya ke berbagai daerah, ustad ganteng yang suka memakai baju putih ini banyak menemukan fenomena keajaiban sedekah. Ketika sore harinya, menjelang Magrib, taushiyah dilanjutkan di kediaman Soerya, di kawasan Duta Mas, ustad Yusuf lalu menuturkan beberapa kisah ajaib itu.
Ada seorang temannya yang bernama Mubalighun. Suatu ketika ia ditimpa masalah berat. Karena selalu berhutang dan dikejar debt collector, istrinya tidak tahan dan minta cerai. Nah, pada suatu malam senin, dia merasa dunia akan kiamat baginya, karena pada keesokan harinya rumahnya akan disita, istrinya menunggu di pengadilan agama, dan anak sulungnya akan dikeluarkan dari sekolah akibat terlalu lama menunggak bayaran.
“Pokoknya Mubalighun depresi berat dan bahkan berniat bunuh diri malam itu juga,” paparnya.
Untungnya dia cepat beristighfar akan niat buruknya itu. Semalaman dia merenung dan teringat masih punya simpanan sekitar tiga ratus ribu rupiah. Mengingat janji Allah di surat Al An’aam itu, malam itu juga ia bagikan uang itu pada fakir miskin.
Masya Allah, esok paginya tanpa disangka ia kedatangan teman lamanya yang menawarkan pekerjaan, bahkan menyediakan dana awal sampai 25 juta rupiah. Dana yang lebih dari cukup untuk melunasi hutang-hutangnya dan menyelamatkan rumahnya dari sitaan. Tak disangkanya lagi, sepulangnya dari bank untuk menerima uang itu, tiba-tiba istrinya sudah ada di rumah bersama anak bungsunya.
Singkat cerita hari itu juga permasalahan Mubalighun selesai. Rumah tetap dimiliki, istri tak jadi menuntut cerai, dan anak sulungnya bisa tetap bersekolah. Padahal hanya 300 ribu rupiah yang disedekahkan Mubalighun, tapi lihatlah hasilnya, malah tak sampai tujuh hari.
Ada juga kisah seorang tukang bubur yang mengorbankan uangnya untuk biaya pengobatan orang tuanya. Apa yang terjadi? Begitu angka tabungannya di sebuah bank mencapai lima juta rupiah, ia mendapat hadiah sebuah mobil Mercy.
“Begitu banyak keajaiban yang terjadi gara-gara sedekah. Makanya sekarang jangan ragu sedekah. Jangan mikir uang tinggal sedikit, sedekahin saja. Justru semakin berat kita menyerahkan sejumlah uang untuk sedekah, Insya Allah balasan Allah semakin dasyat!”
Memang patokan tujuh hari itu tidak mutlak. Semua tetap tergantung Allah. Bisa lebih lama, bahkan lebih cepat. Tapi umumnya begitu. Syaratnya buka mata lebar-lebar untuk “merasakan” hasil sedekah itu.
Yang jelas, faedah sedekah ada empat, yaitu dapat menolak bala, mendatangkan rezeki, menyembuhkan penyakit, dan memanjangkan umur. “Kalau sampai tujuh hari kita merasa tidak mendapat apa-apa, bisa jadi kita dipanjangkan umur,” tambahnya lagi penuh keyakinan.
Dalam kesempatan ini, Ny. Hasyimah, istri H. Nyat Kadir, membenarkan fenomena keajaiban sedekah. Suatu hari dalam sebuah acara ia ingin menyumbang sejuta, tapi entah kenapa rasanya berat sekali mengeluarkan uang itu. Akhirnya ia hanya menyumbang 500 ribu, namun apa yang didapatnya? Sejak itu ada saja uangnya keluar untuk berbagai keperluan. Jumlahnya sampai berlipat. Andai saja ia jadi menyumbang sejuta, ia yakin keadaannya tak akan seburuk itu.
Sedekah Untuk Membangun Usaha Spiritual
Gaya ceramah ustad yang satu ini memang agak lain. Biasanya penceramah muncul dari depan atau samping panggung, ia justru datang dari belakang, menyapa jamaah paling belakang dan berjalan ke podium. Biasanya ia muncul sepuluh menit sebelum acara dimulai. Dan gaya orasinya san> gat provokatif, berapi-api, membakar semangat, membuat yang mendengarnya ingin langsung bertindak.
Dalam berceramah, ia tak hanya berdiri kaku di mimbar, ia akan berjalan menghampiri penonton dan berdialog dengan mereka. Suasananya jadi dialogis dan akrab. Itulah sebabnya acara tersebut lebih tepat diadakan di ruangan tertutup dan tanpa kehadiran anak kecil.
“Karena saya membutuhkan kefokusan mereka. Dengan hadirnya anak kecil yang lari-lari misalnya, sudah beda konsentrasinya,” jelasnya.
Ia juga kerap melengkapi taushiyahnya dengan simulasi dan permainan, supaya lebih menarik dan menghibur. Tapi hasilnya luar biasa. Jangan heran kalau sekali ceramah di hotel berbintang, bisa ratusan juta terkumpul untuk sedekah.
“Yang nggak bawa uangpun tidak sungkan menyerahkan hp, jam tangan, perhiasan, cek, bahkan tak jarang banyak yang menenteng tangan saya menuju ATM,” ujarnya tertawa.
Uang dan barang yang terkumpul itu lalu ia serahkan ke panitia setempat untuk disumbangkan pada yang membutuhkan. Itu sengaja ia lakukan agar ia tak dicap sebagai ustad pembawa uang sedekah.
Setiap insan perlu mempelajari ilmu sedekah. Meskipun terdengar sederhana dan simpel, tapi sedekah mampu membangun usaha spiritual. Walaupun terdengar tak lazim tapi sedekah mampu membersihkan harta yang kita miliki dan mampu menggolkan proyek yang kita incar, Insya Allah.
Ambillah contoh, anda sebagai seorang pengusaha sedang mengincar sebuah proyek. Biasanya dalam dunia bisnis, orang suka main sikut sana-sikut sini, menyogok, atau memakai uang pelicin. Sekarang gantilah sogokan anda dengan membiayai seribu anak yatim piatu dan anak jalanan. Kalau kita boleh bergurau sama Allah, istilahnya kita menyogok-Nya. Insya Allah proyek itu gol. Karena Allah yang memiliki dunia dan seisinya, maka berharaplah dari-Nya, jangan dari manusia. Apa yang bisa manusia berikan pada kita?
Sekarang bayangkanlah keuntungan yang akan anda dapatkan jika berhasil dalam suatu hal, maka langsung saja 2,5%nya disedekahkan dimuka. Misalnya anda akan memperoleh seratus juta, maka sebelum memperoleh keuntungan itu, gelontorkanlah uang dari kocek anda sejumlah dua setengah juta rupiah untuk sedekah. Tidak besar, kan?
Kalaupun setelah sedekah, proyek anda tetap gagal, yakinlah ada hikmah dibalik itu dan yakinlah Allah akan menggantinya dalam bentuk lain. Karena Dia lebih tahu yang terbaik buat kita dan apa yang kita harapkan belum tentu yang terbaik.
Hal ini pernah dialami oleh seorang pengusaha bijih plastik. Saat itu ia ingin sekali tendernya di suatu wilayah tembus. Sebagai ganti sogokan ke pemda setempat, ia memilih sedekah. Namun apa yang terjadi? Ia tak mendapatkan tender tersebut. Kecewa? Pasti! Dan itu wajar dialami manusia. Di tengah kekecewaan itu ia mampir di sebuah restoran untuk makan siang. Tanpa disangkanya salah seorang teman SMA-nya juga makan di sana dan ajaibnya mereka berusaha di bidang yang sama. Akhirnya terjalin kesepakatan di antara mereka untuk berbisnis dan si teman langsung meneken cek sebagai uang muka. Subhanallah bukan?
Jadi, apa anda masih meragukan faedah sedekah? Bukan hanya orang kaya yang wajib sedekah, yang merasa miskinpun harus sedekah kalau menjadi kaya. Yang mau sembuh dari penyakitnya, sedekah! Yang mau melunasi hutangnya, sedekah! Yang mau mendapatkan solusi dari masalahnya, sedekah! Karena sedekah bisa memancing rezeki. Jangan ragu dengan firman Allah.
Tapi anda harus sedekah dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Janganlah sekali-kali mengungkit pemberian anda, jika pihak yang telah anda sedekahkan suatu saat berbalik menyakiti anda.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu denga menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa y> ang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir itu.” (QS. 2:264)
Jadi, ingin kaya? Ya sedekah!

saya adalah seorang pengajar di salah satu STMIK di Bekasi
saya yakin dan tidak pernah ragu dengan keutamaan sedekah.
hanya saja saya baru bisa melakukannya di pertengahan bulan januari 2010.
suatu hari saya melihat kalung di leher istri saya yang
sama sekali tidak ada manfaatnya kecuali hanya sebatas
hiasan saja, hingga akhirnya saya menyarankan agar kalung
itu dijual dan uangnya disedekahkan saja.
awalnya istri saya menolak saran saya karena bulan itu keuangan
keluarga kami sangat tipis, tapi alhamdulillah saya bisa
meyakinkan istri saya tentang keutamaan sedekah. besoknya dijualah
kalung itu seharga Rp 1.4 jt. 400.000 digunakan untuk keperluan
keluarga sampai akhir bulan jan 2010, sisanya yang 1 jt
akan kami sedekahkan. pagi hari kami sudah siap-siap berangkat
berjalan-jalan sambil membagikan uang sedekah itu kepada
siapapun yang kami temukan di jalanan yang kira-kira membutuhkannya.
awalnya kami bertemu tukang sol sepatu yang sudah sangat tua,
saya tidak tahu istri saya memberi uang berapa kepada tukang sol sepatu itu
yang jelas uang 1 jt itu harus habis disedekahkan.
kemudian kami datangi tukang pijat yang langganan kami di dekat rumah
dia adalah seorang janda tua yang hidup dalam kesederhanaan. kemudia kami
datangi juga paman (masih di dekat rumah) yang beberapa bulan lalu
telah ditinggal oleh istrinya (meningal karena sakit). saya tidak tahu berapa uang yang
diberikan oleh istri saya kepada anak paman.yang jelas waktu itu dia bilang
uang masih ada 800 rb lagi. tiba-tiba pamanku itu telp (karena dia ga ada di rumah)
dan dia pinjam uang 1.5 jt untuk modal usaha. saya bilang bahwa
uang hanya ada 800 rb dan akhirnya uang tersebut kami pinjamkan buat paman.
demi keagungan Alloh, tidak lebih dari satu bulan,
tepatnya tanggal 17 feb 2010, saya cek uang di ATM ada transferan masuk
Rp. 9.813.369. uang tersebut ternyata dari peberbit buku
sebagai uang pembayaran royalti untuk periode juli – des 2009
padahal waktu itu sisa uang di ATM tinggal 52.000
saya berfikir “mengapa alloh menggantinya tidak 10 jt…?”
lalu saya tanya pada istri saya ternyata sebelum kami pergi
menyedekahkan uang itu istri saya sempat menggunakan uang Rp 20.000
entah untuk keperluan apa dia juga lupa.
Alloh kariiiim…., Engkau tidak pernah mengingkari janji-Mu. hitungannya
tepat sekali. uang 200.000 itu ternyata hilang gara-gara istri saya
menggunakan rp 20.000 untuk keperluan pribadinya. bukankah alloh
berjanji bahwa infaq 1 akan dilabalas 10…?
jadi infaq 980.000 dibalas 9.813.369
subhanallohu… allahu akbar..

Cara Mudah Meraih Rejeki Berlipat-lipat (Kisah nyata klien saya)


Saya ingin berbagi pengalaman klien saya menerapkan cara ini. Dalam usia muda dia berhasil menjadi pengusaha sukses dan kaya raya. Hanya dengan cara sederhana dan terkadang disepelekan banyak orang. Tetapi dahsyat hasilnya….!!
Menurut Ustadz Yusuf Mansur, rejeki dibagi menjadi dua macam. Yaitu rejeki yang memang sudah digariskan dan rejeki yang menggantung di langit. Menggantung di langit artinya, membutuhkan usaha kita untuk mendapatkannya. Lebih jelas tentang pemaparan ini bisa ada baca artikel saya yang berjudul Jenis Rejeki bagi Manusia
Menurut klien saya, rejeki menggantung di langit dibagi lagi menjadi 3 bagian. Pertama, rejeki yag kita dapatkan karena bonus atau hadiah dari Allah SWT. Semisal karena kita rajin bersedekah, menolong orang kesusahan, dan lain-lain. Lebih gampangnya, rejeki karena kita mau berjalan dan membelanjakan harta kita di jalan Allah.
Kedua, rejeki yang kita dapatkan karena usaha kita. Bagaimana daya upaya kita meraih hasil lebih banyak dari yang kita dapat dari sekarang. Manambah ilmu yang berhubungan dengan bisnis Anda atau pekerjaan Anda, atau terus mengembangkan bisnis Anda contohnya.
Ketiga, menggabungkan jatah rejeki menggantung di langit Anda dengan orang lain, dan meraihnya bersama-sama. Anda bisa mencari orang lain yang punya semangat juang yang sama dengan Anda dan bisnis yang berhubungan dengan bisnis Anda. Efek sifat rejeki ketiga ini sangat dahsyat. Ambil contoh jatah rejeki menggantung di langit Anda adalah 5 dan jatah rejeki patner Anda 7, jika digabungkan dan usaha bersama maka yang didapat bisa 12, atau bahkan lebih….!
Nah, sekarang akan saya ceritakan pada Anda, apa yang dilakukan oleh klien saya sehingga rejeki yang didapat bisa berlipat-lipat. Pertama dia selalu bersyukur atas rejeki yang telah ditetapkan, atau rejeki yang sudah digariskan Allah. Apa keuntungan dari bersyukur? Sudah pasti Allah akan terus menambah rejeki kita dari arah yang tak terduga. Itu adalah janji Allah….!
Kedua, dia selalu berusaha meningkatkan kualitas dirinya untuk bisa meraih lebih banyak rejeki yang berhubungan dengan bisnisnya. Agar dia bisa selalu menjalin silaturahmi dengan para klien atau partner bisnis, dia selalu menjaga kesehatannya. Ingat, inti dari bisnis adalah silaturahmi….. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam segala hal terus dia lakukan karena dari situlah jalan rejeki bisa terus terbuka. Serta terus ‘mengerem’ hawa nafsu akan hidup boros atau perbuatan yang dibenci Allah.
Ketiga, dia selalu menjalin silaturahmi dengan semua orang. Terutama orang-orang yang bisa menguatkan bisnisnya. Dalam sehari dia mempunyai target bertemu lima orang yang belum dikenal untuk memperkenalkan bisnisnya. Mencari orang yang mau diajak kerja sama atau menjadi mitra dia. Semua dilakukan hanya dengan bekal ‘kartu nama’. Karena awal mula bisnisnya dibidang percetakan, ternyata cara ini sangat jitu. Banyak sekali order yang dia dapatkan sampai dia berhasil mendapat proyek berskala nasional.
Itulah sekilas rahasia meraih rejeki berlimpah yang diceritakan pada saya beberapa waktu lalu. Semoga kisah ini bermanfaat bagi kita semua.
Selamat berkarya….. Sukses untuk Anda……..

Saat Bu Direktur Jadi Pembantu

Ini merupakan kisah nyata. Saya mengetahui sendiri kisah ini, saya tuliskan di blog saya agar menjadi pelajaraan bagi kita semua. Kisah ini mengingatkan saya bahwa semua yang kita miliki hanyalah titipan dariNya. Tidak ada kuasa apa pun bagi kita untuk menyombongkan diri terhadap titipan Tuhan karena setiap saat bisa diambil olehNya, seperti yang dialami ibu direktur ini.
Ibu direktur ini, dulunya adalah istri seorang pengusaha yang sukses. Iya dong, namanya aja ibu direktur, pasti istri seorang direktur dong, hehehe. Saat masih jaya sebagai orang kaya, kehidupan keluarganya sangat royal. Setiap keluar produk kendaraan baru, pasti keluarganya segera membeli. Barang-barang di rumahnya adalah barang dengan kualitas terbaik. Terkadang saat saya ke rumah beliau, saya sering “ngiler” dibuatnya.
Dibalik kekayaan yang dimiliki, ada satu sisi kejelekan yang dipunya oleh keluarga ibu direktur ini. Sang ibu direktur kurang akrab dengan keluarganya. Menurut kabar burung yang saya dengar, ibu direktur ini selalu enggan menolong keluarganya saat mereka dilanda kesusahan. Bahkan dalam pergaulan dia selalu pilih-pilih, dia mau bergaul dan menyapa orang yang sepadan dengan dirinya dalam hal ekonomi. Jangan harap orang biasa akan disapa oleh ibu direktur ini.
Walaupun ibu direktur tidak mau menolong sesama apalagi keluarganya yang kesusahan, ditambah hidupnya yang boros, tetapi Allah tetap memberinya kesempatan menjadi orang kaya. Rejeki yang diberikan Allah pada suaminya tetap dicurahkan dengan jumlah yang besar sehingga tidak pernah kurang sedikit pun.
Akhirnya, mungkin karena doa saudara-saudaranya yang sakit hati. Ditambah kesombongan keluarga ibu direktur ini. Allah pun memberinya peringatan. Bisnis suaminya mengalami hambatan, sampai akhirnya sang suami jatuh bangkrut. Sepanjang pengetahuan saya waktu itu, salah satu penyebab lain karena sang suami juga berselingkuh dengan wanita muda. Mungkin uangnya dihambur-hamburkan dengan wanita simpanan tersebut.
Semua harta keluarga ibu direktur akhirnya habis untuk membayar hutang-hutang bisnis suaminya. Saat mengalami kondisi inilah akhirnya ibu direktur sadar, betapa tidak enaknya menjadi orang susah. Batapa sakit hatinya saat mengalami kesusahan, minta tolong pada saudara-saudara tapi dicueki oleh mereka. Betapa tidak enaknya menjadi orang yang dipandang rendah, karena kini dia menjadi seorang PEMBANTU…!!!
Saudaraku, dari kisah ini, marilah kita mengambil pelajaran. Marilah tetap kita ingat, bahwa hidup itu benar-benar seperti roda. Kadang kita diatas, kadang kita di bawah. Kita tidak akan pernah tahu bahwa orang yang kita anggap remeh suatu saat akan lebih baik dari kita. Karena itu,  saat kita berada di atas, janganlah kita sombong, meremehkan orang lain, dan berbuat sesuka kita. Karena semua yang kita miliki hanyalah titipan Allah semata.
Semoga bermanfaat, sukses untuk anda…..

Sedekah 10 Ribu Dibalas 10 Juta (Kisah Nyata)


Kisah ini dialami oleh teman baik saya saat bulan Ramadhan kemarin. Sebuah kisah yang membuka mata hati saya, karena saya tahu prosesnya dari awal hingga balasan sedekah itu diterima. Kini kisah ini saya bagikan pada anda, semoga bermanfaat dan menambah semangat kita untuk selalu bersedekah walau dalam kesempitan atau dirundung masalah…..
Teman saya saat bulan Ramadhan kemarin baru satu bulan pindah dari pekerjaan lamanya. Dia memilih menjadi marketing properti di salah satu perusahaan pengembang perumahan. Hampir 2 bulan bekerja, teman saya belum bisa menjual satu pun rumah di perusahaan tersebut. Padahal tiap bulan dia mendapat gaji yang lumayan, hal inilah yang membuat dia tidak enak.
Ditengah keputusasaan tersebut, dia ingat akan kekuatan sedekah. Akhirnya dia berniat menyedekahkan hartanya untuk mengatasi permasalahan hidupnya. Dia menyedekahkan uang Rp. 10.000,- untuk panti asuhan dengan harapan Allah mau melancarkan pekerjaannya.
Sungguh diluar dugaan, dalam kurun waktu 1 jam saja, Allah memberi kelancaran bagi pekerjaannya. Dia bisa menjual 4 rumah sekaligus hari itu. Dengan nilai komisi…. 10 juta..!! Silahkan dihitung berapa kali lipat Allah membalas sedekah dia. :)
Mengapa balasannya sangat besar? Karena uang 10 ribu waktu itu, sangat berarti bagi teman saya. Anda tahu berapa uang yang dia miliki saat menyedekahkan 10 ribu tersebut? Uang yang dimiliki di dompetnya tidak lebih dari 20 ribu. Dia hanya menyisakan uang bensin untuk pulang ke rumah.
Ini sangat berhubungan dengan artikel sedekah ekstrem yang pernah saya tulis. Saat kita punya keyakinan tinggi akan kekuatan sedekah, Allah akan benar-benar membuktikannya pada anda. Saat anda yakin Allah akan menolong lewat sedekah anda, Allah akan bener-benar menolong “SAAT ITU JUGA” seperti yang dialami teman saya.
Semoga kisah ini bermanfaat, sukses untuk anda…..

Menjual Semua Hartanya untuk Sedekah, Malah Kaya Raya (Kisah Nyata)

 
Ini kisah nyata yang dialami teman bekas guru SMA saya beberapa tahun yang lalu. Kisah ini berhubungan dengan sedekah yang dilakukan dengan keiklasan luar biasa. Bagi saya terdengar agak ganjil dan mustahil, tapi memang itulah kenyataannya. Sepasang suami istri yang menyedekahkan hampir semua hartanya di jalan Allah, kemudian hidup mereka dipasrahkan pada Allah.
Pertama kali mendengar cerita ini, saya kurang percaya, tetapi melihat siapa yang menceritakan saya sangat mempercayai kebenaran cerita ini. Sayang sekali sewaktu saya dan bekas guru SMA saya akan mampir ke rumah pengusaha ini, sang pengusaha sedang keluar rumah.
Kisah ini sebenarnya diawali kegundahan sepasang suami istri akan kebahagiaan yang mereka dapatkan dari harta yang dimiliki. Mereka seakan tidak merasa bahagia walaupun hartanya berlimpah. Bagi mereka, yang terpenting adalah ketenangan hidup. Akhirnya suami istri ini mengambil keputusan yang tergolong nekat. Mereka memberikan hampir semua hartanya untuk mereka sedekahkan di jalan Allah. Hanya satu tujuan mereka; ingin hidup tenang dan tidak terbelenggu dengan nikmat sementara duniawi. Mobil dan beberapa harta berharga lain mereka jual dan mereka sedekahkan. Mereka tidak takut akan kelaparan, karena mereka yakin Allah pasti akan menolong dan memberikan jalan terbaik bagi mereka.
Allahu Akbar! Bukan kesengsaraan yang mereka dapatkan akibat membuang hampir semua harta mereka demi ingin memulai hidup sederhana itu, tetapi kekayaan suami istri ini malahan berlipat-lipat tak terhingga. Kini mereka mempunyai dua perusahaan besar, seakan-akan perusahaan yang dulu dijual untuk disedekahkan malahan diganti 2 perusahaan yang jauh lebih besar dan sangat terkenal oleh Allah. Kini mereka sangat bahagia dengan kekayaan yang mereka miliki. Lebih dahsyat lagi, sepasang suami istri ini ingin memulai lagi seperti yang mereka lakukan beberapa tahun yang lalu. Mereka akan menyedekahkan dua perusahaan itu, bukan imbalan Allah yang mereka harapkan, tapi perasaan sangat dekat dengan Allah dan merasa diperhatikan dan disayang Allah itulah yang tidak bisa digambarkan oleh mereka saat melakukan cara ini.
Sebenarnya langkah yang dilakukan oleh sepasang suami istri ini adalah langkah logis, cuma belum banyak orang yang berani melakukannya. Tentang sedekah Allah bahkan menjanjikan langsung akan melipat gandakan beberapa kali lipat jika manusia melakukannya dengan ikhlas hanya untuk Allah semata. Bahkan balasan atau pahala dari sedekah akan lebih berlipat-lipat lagi jika dilakukan untuk keperluan berjuang di jalan Allah. Semoga kisah di atas bisa membuka mata hati kita akan kekuatan sedekah. Sedekah seperti bernafas, kita harus mengeluarkan nafas kotor banyak untuk bisa menghirup udara bersih banyak pula. Jika mengeluarkan nafas kotor sedikit, akan sedikit pula udara bersih yang bisa kita hirup.
Sukses untuk anda…..

Modal yang dijamin oleh Allah karena Sedekah

Saya baru baca buku karangan Ustad Yusuf Mansyur. Salah satu bab-nya mengisahkan tentang modal kita yang akan dijamin oleh Allah. Dikisahkan dalam buku itu ada seorang pengusaha yang selalu bersedekah sebelum memulai usaha. Memang, umumnya kita bersedekah setelah mendapatkan hasil, tetapi tidak dengan pengusaha itu. Uang yang akan dia pakai untuk memulai usaha dia kurangi untuk dia sedekahkan.
Setiap mendapatkan tambahan modal dari pinjaman bank, biasanya pengusaha itu menyisihkan 2,5% pinjaman itu untuk dia sedekahkan. Tujuannya agar modal yang baru dia dapatkan itu mendapatkan berkah Allah. Dia berkeyakinan modal yang dia dapatkan disertai dengan sedekah dahulu sebelum dipakai, pasti akan dijamin oleh Allah kesuksesannya dikemudian hari. Kenyataannya memang demikian, makanya pengusaha itu selalu sukses menjalankan bisnisnya. Semoga sepenggal kisah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Sukses untuk anda…..

Senin, 01 Agustus 2011

Kisah Bijak Para Sufi: Tiga Ekor Ikan

Suatu kali di sebuah kolam hiduplah tiga ekor ikan. Si Pandai, Si Agak Pandai, dan Si Bodoh. Mereka hidup biasa-biasa saja sebagaimana ikan-ikan yang hidup di tempat lain, sampai suatu hari datanglah seorang manusia.
Manusia itu membawa jala, dan Si Pandai melihatnya dari dalam air. Mengingat kembali pengalamannya, cerita-cerita yang pernah didengarnya, dan kecerdikannya, Si Pandai memutuskan untuk bertindak. “Hampir tak ada tempat untuk bersembunyi di kolam ini,” pikirnya. “Aku sebaiknya pura-pura mati.”
Si Pandai rnengerahkan seluruh tenaganya dan melompat keluar kolam, Ia jatuh persis di kaki penjala ikan, yang tentu saja terkejut. Namun karena Si Pandai menahan nafas, si penjala ikan mengira bahwa ikan itu sudah mati, lalu melemparnya kembali ke kolam. Si Pandai pelan-pelan meluncur ke lubang kecil di dasar tepi kolam.
Ikan kedua, Si Agak Pandai, tidak begitu paham tentang apa yang sedang terjadi. Ia lantas berenang mendekati Si Pandai dan bertanya tentang segala sesuatunya.
“Sederhana saja,” kata Si Pandai, “Aku pura-pura mati, dan ia melemparku kembali.”
Si Agak Pandai pun segera melompat keluar air, jatuh dekat kaki penjala ikan itu. “Aneh,” pikir penjala itu, “Ikan-ikan ini berloncatan keluar dari kolam.”
Karena Si Agak Pandai lupa menahan napas, tahulah penjala ikan itu bahwa ikan itu masih hidup dan menaruhnya dalam keranjang.
Ia kembali mengamati kolam, dan karena masih bingung akan perilaku ikan-ikan yang berloncatan ke tanah kering di dekatnya, ia pun lupa menutup keranjangnya.
Si Agak Pandai, begitu menyadarinya, berjumpalitan berulang kali, lagi dan lagi, hingga berhasil masuk kembali ke kolam. Ia mencari ikan pertama dan dengan terengah-engah bersembunyi di sampingnya.
Ikan ketiga, Si Bodoh, tak mampu memetik pelajaran dari semuanya, bahkan setelah ia mendengarkan cerita ikan pertama dan kedua. Mereka terpaksa kembali bercerita, menegaskan pentingnya menahan napas, untuk berpura-pura mati.
“Terima kasih banyak, saya sudah mengerti,” ujar Si Bodoh. Selesai berkata, ia melentingkan tubuhnya keluar air, mendarat tepat di sebelah kaki penjala ikan itu.
Penjala ikan itu, yang telah kehilangan dua ekor ikan sebelumnya, menaruh ikan yang satu itu ke dalam keranjang tanpa mau repot rnemastikan apakah ikan itu hidup atau mati. Ia menebar jalanya lagi ke kolam, namun kedua ikan yang pertama telah aman bersembunyi di dasar kolam. Kali ini keranjang itu benar-benar tertutup rapat.
Akhirnya, penjala ikan itu berhenti. Ia membuka keranjang, dilihatnya ikan bodoh itu tidak bernapas, dan membawanya pulang untuk santapan kucing.

Keajaiban Sedekah

Kisah berikut ini adalah salah satu kisah yang sangat terkenal dan menjadi pelajaran berharga bagi setiap orang.
Tokoh dalam kisah ini adalah seorang lelaki kaya raya, dia adalah pengusaha besar. Suatu ketika dia tekena penyakit kronis yang tidak bisa didiamkan begitu saja.Dia lalu pergi memeriksakan diri ke rumah sakit terkenal. Menurut diagnosa dokter, ditemukan penyakit kanker kronis dalam tubuhnya, dan prosentase kesembuhannya sangat tipis sekali. Para dokter menyarankan agar dia mau berobat ke luar negeri supaya mendapat perawatan intensif. Seketika itu juga lelaki itu berangkat ke luar negeri untuk menjalani pemeriksaan dan hasilnya sama dengan diagnosa dalam negeri.Para dokter di rumah sakit itu lalu menyarankan agar dia mau melakukan operasi untuk menghilangkan anggota tubuhnya yang digerogoti kanker.
Akan tetapi lelaki tersebut meminta para dokter agar mau memberikan tenggang waktu untuk pulang ke Negara asalnya terlebih dahulu. Dia berkeinginan untuk mengurus segala sesuatunya, dan berwasiat kepada anggota keluarganya, jika ternyata setelah operasi ada hal-hal yang tidak diinginkan.
Akhirnya lelaki itupun pulang kenegara asalnya lalu mengurus segala sesuatunya. Tidak lupa dia menuliskan wasiat dan menitipkan anggota keluarganya kepada orang yang dipercayainya untuk menjaga keluarganya. Namun, dia sama sekali tidak memberitahukan kepada keluarganya permasalahan yang sedang dia hadapi.
Suatu ketika dipertengahan jalan menuju rumahnya, pandangannya tertuju kepada seorang perempuan tua yang berdiri disamping tempat penyembelihan binatang. Perempuan itu mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer di sebelah tempat penyembelihan. Lelaki itu lalu menhentikan langkahnya dan menemui perempuan tua itu. Dia bertanya kenapa perempuan itu mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer. Perempuan itu lalu bercerita kepadanya, bahwa anak-anaknya menjadi yatim sepeninggal suaminya. Keluarga ini sangat miskin dan tidak punya uang untuk membeli daging. Yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer untuk dimasak sebagai ganti dari daging. Lelaki itu sangat tersentuh mendengar penuturan kondisi yang dihadapi perempuan itu. Dia lalu menyedekahkan uangnya dalam jumlah lumayan banyak kepada perempuan itu. Selanjutnya dia memberikan uang kepada tukang sembelih dalam jumlah yang lumayan banyak lalu memintanya untuk mengirimkan daging kepada perempuan itu setiap mingggunya. Perempuan itu sangat berterimakasih kepada lelaki itu. Tidak lupa dia mendoakan lelaki itu lalu permisi dan meninggalkan tempat.
Beberapa hari kemudian, lelaki itu pergi ke luar negeri untuk menjalani operasi. Sebelum operasi dilaksanakan, terlebih dahulu dokter memeriksa lelaki itu kembali. Hasilnya sangat mencengangkan. Berubahlah raut muka dokter itu, dan dengan nada marah dia bertanya kepada lelaki itu, “Apakah engkau sudah pergi ke rumah sakit lainnya untuk menjalani pengobatan atas penyakitmu itu?”
Lelaki itu menjawab, “Tidak.”
Dokte itu berkata, “Bohong! Jujurlah padaku, apakah engkau sudah pergi ke rumah sakit lainnya atau tidak?”
Lelaki itu menjawab, “Aku bersumpah, demi Allah aku sama sekali tidak pergi ke rumah sakit lainnya, Sebenarnya ada apa engakau bertanya seperti ini?”
Dokter itu lalu menjawab, “Pemeriksaan dan diagnosa terbaru menunjukkan tubuhmu sama sekali sudah bersih dari kanker. Keadaanmu sekarang ini sehat-sehat saja.”
Lelaki itu hampir tidak percaya atas apa yang dikatakan oleh dokter itu. Dia tidak kuasa membendung air matanya yang meleleh karena bahagia. Dia lalu bertanya kepada dokter itu apakah benar apa yang barusan dikatakan kepadanya. Dokter itu menjawab dan bersumpah bahwa apa yang dikatakannya adalah benar.
Setelah menyadari atas apa yang dialaminya ini, lelaki itu lalu bersyukur memanjatkan puji kepada Allah. Kemudian dia pulang ke Negara asalnya dalam keadaan sehat wal afiat. Dia menceritakan kepada anggota keluarganya, dan mereka semua sangat takjub terhadap peristiwa yang dialami lelaki itu.
Dalam hal ini lelaki itu berkata; Allah telah menyembuhkan aku berkat doa yang dipanjatkan oleh perempuan tersebut, karena aku telah bersedekah kepada anak-anak yatimnya.
Dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk memelihara keluarga miskin sampai waktu yang dikehendaki Allah.
Subhanallah.Semoga cerita ini bisa menjadi renungan buat kita semua bahwa sesungguhnya sedekah mampu memadamkan murka Allah, dan mampu menolak dari kematian yang buruk. Sungguh benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw; Obatilah orang-orang sakit kalian dengan (mengeluarkan) sedekah.

Ada Fakta Menarik Mengenai Otak Ketika Bersedekah

Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat tanpa pandang agama yaitu ketika semua responden diberi sejumlah uang lalu
dicatat aktifitas otak ketika senang menerima uang. Siapa sih yang tidak senang diberi uang?
Para ahli mencatat ada bagian tertentu pada otak yang “menyala” ketika senang menerima uang.
Setelah itu ditanya: uangnya mau dipakai sendiri atau mau didonasikan secara anonim? Responden bebas memilih. Responden yang jawab pakai sendiri uangnya, tidak terjadi apa-apa di otaknya. Tapi hal menakjubkan terjadi pada mereka yang menjawab akan mendonasikan uangnya.
Mereka yang jawab akan mendonasikan uangnya, otaknya kembali “menyala”. Persis di tempat yg sama dengan pada saat mereka senang terima uang.
Kesimpulannya: Sedekah dengan ikhlas memberikan rasa SENANG yg sama dengan ketika menerima uang.
Bisa disimpulkan juga, kesenangan untuk bersedekah (filantropi) berlaku universal.
Jadi jika pada saat tanggal tua seperti sekarang merasa “tidak bahagia” karena kurang/tidak punya uang, BERSEDEKAHLAH. Maka kita akan merasa tanggal muda lagi.
Lalu kata ustadz sedekah bikin kaya, apakah benar? Nah, penelitian neuroecenomics berikutnya menjawab pertanyaan tersebut :
Beberapa penelitian lain meneliti hubungan SENANG dgn KAYA. Ribuan mahasiswa baru ditanya apakah mereka termasuk orang yang bahagia atau tidak bahagia. 15-20 thn kemudian, setelah mahasiswa itu lulus & mulai mapan, ditanya kembali berapa penghasilan mereka sekarang. Ternyata, responden yang dulunya MERASA BAHAGIA kini berpenghasilan rata-rata 31% lebih tinggi daripada yang dulunya MERASA TDK BAHAGIA. 300 karyawan di 3 perusahaan berbeda di Amerika disurvey tentang level bahagia mereka lalu diranking & dicatat penghasilannya masing-masing. 18 bulan kemudian ditanya lagi berapa gajinya.
Ternyata, semakin MERASA BAHAGIA, semakin tinggi juga kenaikan penghasilan mereka. Penelitian lain membuktikan, perusahaan dengan CEO yang periang memiliki kinerja keuangan yang lebih baik daripada CEO yang pemurung.
Terbukti secara ilmiah: SEDEKAH –> BAHAGIA–> KAYA
Maka pesan moralnya adalah : jika kita sulit MERASA bahagia, bahagiakanlah orang lain (sedekah), insya Allah kita akan merasakan bahagia.
Kalau Anda mengejar harta agar bisa bahagia, bersiaplah untuk kecewa. Kalau Anda merasa bahagia dengan apa yang ada, bersiaplah untuk kaya.

Minggu, 31 Juli 2011

Firman Allah

Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, Aku mengingat-nya dalam diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalam suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepadaKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat”.[1][1] HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafazh hadits ini riwayat Al-Bukhari.

Keajaiban sedekah

Oleh :Ust. Yusuf Mansyur
Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.
Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga, kawan dan sahabat Saudara.Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya.Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal. Kepada Allah juga semuanya berpulang.Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.Matematika Dasar SedekahApa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?10 – 1 = 19Pertambahan ya? Bukan pengurangan?Kenapa matematikanya begitu?Matematika pengurangan darimana?Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?Kenapa bukan 10-1 = 9?Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang mau berbuat baik.Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau bersedekah, tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah. Sebab Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari sekedar sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x lipat.Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan ke-husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti membalas dengan balasan yang pas buat kita.Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih BanyakKita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap kita bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali lipat (walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x lipat). Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main dengan matematika sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata betul Allah akan semakin banyak juga memberikan gantinya, memberikan pengambalian dari-Nya.Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:10 - 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 - 2= 28
10 - 3= 37
10- 4= 46
10 - 5= 55
10 - 6= 64
10 - 7= 73
10 - 8= 82
10 - 9= 91
10 - 10= 100
Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan semakin banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak penggantian dari Allah.Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk bersedekah, meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan Allah tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita.Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah, dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh, inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita memperhatikan jika ingin diperhatikan.Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini. Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya keluarga, kawan dan sahabat Saudara.Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait, dengan pembahasan singkatnya.Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal.

Kepada Allah juga semuanya berpulang.Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.2.5 % Tidaklah CukupSaudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis. Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang biasa diangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh yang signifikan.

Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya gaji 1jt.

Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu.

Maka kita dapat perhitungannya sebagai berikut:

Sedekah: Sebesar 2,5%2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:1.000.000 – 25.000 = 975.000
Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir.( Teruskan baca ulasan dibawah ini )
Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:975.000 + 250.000 = 1.225.000,- “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt, “hanya” jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang sebesar Rp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika dia sedekahnya “hanya” 2,5%, dia masih akan keringetan untuk mencari sisa 775.000 untuk menutupi kebutuhannya.Coba Jajal Sedekah 10 %Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Ketika diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt dan pengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb, yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh.Sehingga “skor” akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp. 1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.Sedekah: Sebesar 10%10% dari 1.000.000 = 100.000Maka, tercatat di atas kertas:1.000.000 – 100.000 = 900.000Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar 1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:900.000 + 1.000.000 = 1.900.000Dengan perhitungan ini, dia “berhasil” mengubah penghasilannya, menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia cukup butuh 100rb tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan menggenapkan.2.5 % Itu Cukup, Kalau ...Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang saya kagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyatab selalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas pelan-pelan sisi ini, sampe kepada pemahaman yang mengagumkan tentang kebenaran janji Allah tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk.Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup. Mestinya, begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah kita, haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah kebutuhan-kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punya kebutuhan, akan tercukupi.Dari ilustrasi di dua tulisan terdahulu, saya memaparkan bahwa ketika seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt, maka “pertambahannya” menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp. 975.000, sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambah dengan pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila sedekah 2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punya pengeluaran 2jt, maka kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh Rp. 775.000,-. Maka kemudian saya mengajukan agar kita bersedekah jangan 2,5%, tapi lebihkan. Misalnya 10%.Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah, bahwa katanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang lebih hebat lagi di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain selain sedekah. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya; qabliyah ba’diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan sekerja, kawan usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan sedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan segala hajat kita. Allah akan menambah poin demi poin dari apa yang kita lakukan.Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit beramal, dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi. Skor akhir yang sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu, malah harus melorot, harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri. Perbuatan buruk kita, memakan perbuatan baik kita.Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita.

Sumber : wisatahati.com

Allah Tidak Akan Mengurangi, Malah DIA Memberi Lebih

"… Apa saja yang kalian nafkahkan dari kebaikan, maka Allah akan menyempurnakan balasannya, dan kalian tidak akan dizalimi." (Qs. al Baqarah: 272).

Di pelajaran sebelumnya kita melihat investasi yang mengagumkan! Bila saudara punya modal 1jt. Lalu dari modal tersebut saudara bisa disiplin bersedekah 10%, dan melakukannya terus menerus. Istilah saya mah, dilock, "dikunci mati" buat sedekah. Maka subhaanallaah, nilainya akan berlipat-lipat secara fantastis.
Dan hitungan di lembar sebelumnya adalah hitungan "kalau sedekahnya diganti 10 kali lipat". Padahal Allah menjanjikan balasan hingga 700x lipat dan bahkan tidak terbatas. Kalau kita pakai perhitungan 700x lipat, masya Allah, nilainya akan benar-benar membuat kita berdecak kagum. Sayang beribu sayang, Luqman Hakim sendiri sebagai katanya "Penyeru Sedekah", dan sebagian dari saudara yang membaca janji-janji Allah, tidak mempercayai 1000%. Atau tahu, tapi tak mau.
Dan sungguh Allah tidak akan mengurangi apa yang memang menjadi hak kita. Jangankan kita bersedekah, yang memang sudah dijanjikan Allah balasannya. Kita tidak bersedekah pun memang Allah sudah Maha Baik. Allah sudah memberi tanpa kita minta. Kitanya saja yang kurang bersyukur.
Alkisah, begitu Luqman Hakim menceritakan di buku The Miracle of Giving, ada seorang guru agama yang datang kepada seorang kyai. Guru agama ini, dengan percayanya dan yakinnya kepada janji Allah tentang sedekah, bahwa Allah menjanjikan balasan 10x lipat, mendatangi kyai tersebut dengan membawa sedekah sebesar Rp. 2jt.
"Kyai, mohon doa supaya saya bisa berangkat haji," kata si guru agama.
"Iya, saya doakan."
Sejurus kemudian, guru agama ini menyerahkan amplop berisi uang tunai Rp. 2jt.
Uang ini ditolak kyai, sebab kyai memandang si guru agama ini lebih membutuhkan uang ini.
Tapi si guru agama bersikeras.
"Baiklah, mudah-mudahan jenengan bisa berangkat haji."
Dalam waktu yang relatif sangat cepat, guru agama ini balik lagi. Balik dengan membawa uang tunai 4jt.
"Kyai, maaf. Ini saya tambahin sedekahnya. Doakan. Saya tidak kepengen berangkat sendirian. Saya kepengen berangkatnya bareng dengan istri dan ibu saya."
Kyai tertawa, sambil memberi keyakinan kepada saya si penerus cerita ini, bahwa begitulah kalau iman sudah bekerja. Apalagi iman berdasarkan ilmu. Akan mantab amalnya. Si guru agama tahu bahwa Allah akan membalas setiap amal, 10 hingga 700x lipat.
Dia hanya berharap Allah berkenan membalas 10x lipat saja. Dengan perhitungan pergi haji Rp. 17,5jt (saat itu), maka dia memancing rizkinya sendiri dengan derma 2jt. Supaya Allah membalas dengan 20jt. Dalam kalimat yang lebih sopannya (sebab kita tidak berani memakai kalimat "supaya"), mudah-mudahan Allah berkenan membuka rizki 20jt buatnya. Lalu, karena yang berangkat bertiga, maka sedekahnya dia tambahin lagi menjadi total 6jt, atau 60jt buat bertiga.
Masya Allah. Ini sebuah keyakinan yang kadang kita pertanyakan ikhlas atau tidaknya. Ya, kadang kita dengan gagahnya berani "menuduh" orang-orang seperti dia seperti beramal dengan tidak ikhlas. Sebuah padanan kata yang tidak tepat.
Si guru agama tersebut di 3 minggu kemudian mendapatkan rizki sebesar Rp. 67jt. Dan itu hanya 3 minggu sejak dia berinvestasi 6jt.
Darimana dia dapatkan 67jt tersebut?
Secara tidak sengaja dia menunjukkan jalan bagi seseorang untuk membeli tanah si X. Dan pembelinya memberi dia uang tunai tersebut. Belum lagi dari si pemilik tanahnya. Alhamdulillah.
Lihat, Allah tidak pernah ingkar janji. Malah Allah lebihkan pengembaliannya, bukan sekedar 10x lipat.
Di dalam buku The Miracle of Giving, Luqman Hakim lebih mendalam lagi mengupas tentang Keajaiban Sedekah.
Allah selalu menepati janji-Nya. Kitanya saja yang tidak percaya akan janji-janji-Nya.

Sumber dari wisatahati.com

Sedekah membawa berkah

Kejadian ini saya alami baru-baru ini, dimana pada pertengahan bulan mei 2007 saya benar- benar stress berat dan hampir putusasa karena target yg diberikan oleh bos belum terlihat akan tercapai dan itu membuat saya menjadi orang yang mudah emosinya meledak-ledak, baik pada anak buah ataupun kpd istri sendiri. Telah banyak cara yang saya lakukan dan sholatpun lebih saya tingkatkan. Tapi saya merasa itu tidak membawa perubahan yg berarti bagi pekerjaan saya, dimana omset tiap harinya terus turun dan turun. Tapi disaat saya dititk bawah yg membuat saya lebih stress, tiba-tiba saya seperti di SENTIL oleh Alloh SWT untuk bersedekah dan melaksanakan sholat Dhuha yang dulu pernah saya jalani tapi sekarang sudah jarang saya jalankan. Akhirnya dengan kebulatan tekad dan niat yang tulus serta mengharapkan Ridho Alloh SWT, mulai hari tiu juga saya menjalani semua itu dan Subahanalloh dalam waktu hanya lebih kurang 2 minggu, target yang diberikan oleh bos dapat saya capai malah melebihi dari target. Alhamdullillah sekarang saya masih bekerja ditempat ini.

Sumber : wisatahati.com

Sedekah membawa kesembuhanku

Ass.wr.wb, Pada awal bulan Apil 2007 yang lalu saya sakit, leher sampai ke bahu saya tidak bisa digerakkan, telingapun ikut jadi sakit. meskipun begitu saya masih bisa mengerjakan kain bordiran.Saya tahan sakit itu sampai pada tanggal 26 April.Pada akhirnya saya tidak sanggup lagi untuk mengerjakan pekerjaan rumah sendiri.Pada Saat yang sama pula ibu saya juga sakit, bahkan pada awalnya kakinya kalo dipakai jalan itu sakit luar biasa.Untuk membereskan rumah akhirnya saya minta tolong orang untuk membantu saya di rumah.Saya tidak tahu penyakit apakah ini.Saya sudah ke dokter pada 30 April, diberi obat yang mana apabila obat itu saya minum saya muntah terus karena lambung saya tidak tahan,kalo saya tidak minum obat leher saya sakit.Saya juga harus menjalani terapi setiap harinya.Sudah seminggu kok malah semakin sakit saja.Tepat saat itu hari Minggu 6 mei 2007 ada teman datang ke rumah namanya Mbak Tipah minta bantuan dana untuk masjid yang baru direnovasi.kebetulan saya kasihh 50.000, kebetulan saja saat itu saya habis gajian.yang sebelumnya juga sudah saya sedekahkan untuk SPP anak yatim saya 100.000.saya blm sempat untuk membelanjakannya. baru setelah itu saya mengajak janda yang membantu di rumah saya ( Yu Sarmi namanya) untuk belanja di Supermarket karena persediaan bahan untuk kebutuhan sehari hari habis.Di depan supermarket ada orang kusta yang minta2 saya pun memberi uang recehan saat itu di kantong celana saya.sebelum selesai belanja saya menawarkan ke Yu Sarmi " Yu Sarmi Pengen apa, ambil aja yang disuka." Ternyata dia hanya minta Sebungkus Coklat Delfi untuk anaknya yang di rumah.Sampai dirumahpun rasa sakit itu masih ada.rasanya putus asa.Saya sudah sedekah kenapa kok Allah belum menyembuhkan saya,kok malah rasanya tambah sakit.Pada saat ashar tiba, ada telp dari teman yang mau mengajak berobat ke kyai,tp saya menolak karena saya tidak ada yang mengantar,tempatnya jauh.Setelah sholat ashar ibu saya menghidupkan televisi kebetulan saat itu ada acara Hikayah di Trans TV yang ngisi acara itu kebetulan Ust Yusuf Mansur dan Zaskia AM. Disitu saya mendengarkan dengan seksama,ada satu hal yang saya ingat sampai sekarang.Apabila kita sudah melakukan sedekah kita berhak untuk memohon kepada Allah.Kebetulan saat itu saya belum melakukan sholat Ashar, langsung saja saya ambil wudhu dan sholat,pada doa yang saya panjatkan adalah " Ya Allah ampuni dosa saya, Saya terima semua cobaanmu ini tapi tolonglah ya Allah berilah hamba ini Kesabaran dan kemudahan dalam mencari obat dan rizki , karena anak yatim yang ada disekitar saya masih membutuhkan saya."lalu saya bersujud sambil menangis.Aneh sekali begitu bangun dari sujud Saya menjadi lebih ringan, saking tidak percayanya saya gunakan untuk menyetrika ternyata tidak sakit sedikitpun.Subhanallah, begitulah kebesaran Allah yang saya rasakan.Alhamdulillah, sebagai rasa syukur keesokan harinya saya panggil anak yatim disekitar saya untuk saya beri makan, dan saya kembali sedekah untuk masjid 100.000. Semoga pengalaman ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Sumber : wisatahati.com

Allah tidak pernah meninggalkan kita

Keluarga kami tertimpa musibah, yaitu 3 th yll tertipu bisnis kontraktor sejumlah 600 juta, bahkan sampai sekarang kami harus menanggung hutang yang sangat besar &kehilangan rumah.sebagai manusia awam, kami sangat tidak bisa menerima dan sempat sedih berkepanjangan.bahkan suami saya pun sempat mencari jalan yang salah dalam mencari uang untuk mengembalikan yang hilang yaitu dengan mencari dukun yang dapat memberikan uang goib. Subhanallah. sampai sekarang uang itu tidak pernah bisa didapatkan suami saya. karena Allah tidak Ridho kami yang diujiNya, akan dinaikkan derajatnya, Malah salah jalan, akhirnya sekarang kami mengiklaskan semuanya, kami yakin bahwa Allah pasti punya maksud dibalik semua ini. kami mulai bisa menerima. kami mulai memperbaiki sholat menjalankan sholat sunah, ikhlas bersedekah,bahkan kehadiran anak yang kami iktiarkan selama 4 tahun pernikahan Alhamdulillah tiba2 datang begitu saja. hal yang selama ini kami takutkan yaitu darimana tiap bulan kami dapat membayar hutang? padahal penghasilan kami tidak menentu, ternyata kami bisa menjalaninya sampai hutang tersebut tinggal 3 bulan lagi selesai. ada saja jalan Allah dalam membantu kami mendapatkan uang untuk melunasi hutang itu tiap bulan.Kami sekeluarga semakin yakin dan percaya bahwa Allah pasti memberikan yang terbaik bagi umatnya. tanpa kita bisa memilih2. hanya Allah yang tau yang terbaik untuk kita.kami bersyukur dengan ujian ini. Masalah kami memang belum selesai, namun kami siap menjalani ujian ini dijalan Allah, dan yakin akan pertolongannya. dan bagi saudara2ku semua yang sedang terkena musibah, jangan khawatir, Allah tidak pernah meninggalkan kita, kita harus bisa menerima musibah ini dengan ikhlas dan tetap berusaha dijalan yang diridhoi, Allah pasti memberi jalan yang kadang tak dapat kita duga. Amien.

Sumber : wisatahati.com

Sedekah rumah, hutang lunas dan rumah kembali

Tersebutlah seorang lelaki asal Jawa Tengah, yang terbelit hutang kurang lebih Rp. 126jt. Dan dia mengaku sudah dalam keadaan tidak lagi punya harapan. Seisi rumah barang-barangnya satu demi satu habis dijual. Baik untuk bayar hutang, maupun untuk makan dan kebutuhan sehari-hari. Tertinggal hanya rumah, yang itu pun belum lunas kreditannya. Suatu hari dia menemui Ustadz Sedekah, yang menyarankan kepada dirinya untuk bersedekah di jalan Allah, dengan sedekah terbaik. Supaya apa? Supaya dapat ridho Allah. Kalau Allah sudah ridho, maka usahanya untuk membayaar hutang kemungkinan akan berhasil. Kata si Ustadz tersebut, mengapa dia begitu sulit membayar hutang, bisa jadi Allah belum ridho dan belum memberikan izin. Nah, bersedekah, adalah salah satu upaya untuk mendatangkan ridho Allah. Singkat cerita, rumah tersebut dia jual! Dengan harga 18 juta rupiah. Harga ini bahkan di bawah standar. Dia harusnya bisa mengover kredit rumahnya ini seharga 23jt rupiah. Tapi si Ustadz mendorong, sudahlah, jangan menunggu harganya menjadi 23jt rupiah. Jual saja dengan harga yang ditawar dan dibayar paling cepat. Insya Allah di mata Allah, harga jualnya tetap 23jt rupiah. Setelah dapat uang 18jt rupiah, orang ini kemudian mengambil 3jt untuk mengontrak rumah dan sekedar untuk bertahan hidup selama beberapa pekan. Dia bismillah, akan berusaha yang terbaik. Allah menjawab doanya. Orang ini bersedia bersedekah yang terbaik. Tidak gampang bersedekah seperti yang dia lakukan. Menjual rumahnya, dan mengambil hanya beberapa rupiah, lalu menyedekahkan sisanya. Dan orang ini pun meninggalkan pekerjaannya. Dia marketing sebuah perusahaan farmasi yang kebetulan pimpinannya mengharuskan dia bermain kotor. Menyuap dengan uang dan memberikan perempuan untuk para dokter, adalah sebagian dari caranya mengejar target perusahaan. Kelak kemudian dia menyadari bahwa cara inilah yang membuatnya terbenam dalam lautan hutang! Ya, Allah menjawab doanya. Ketika dia bersedekah dan meninggalkan lingkungan pekerjaan kotornya, dia kemudian berniaga, mandiri. Usahanya membuahkan hasil, kali ini, justru dari bidang yang selama ini dia tidak pernah geluti. Bidang advertising. Dia berhasil meng-close iklan layanan masyarakat dan iklan produk untuk sebuah agency periklanan besar milik seorang kawan kenalannya. Dan dalam satu bulan usaha dia meng-close iklan tersebut, dia dapat komisi yang tidak tanggung-tanggung besarnya. 157jt! Bersih! Subhanallah, dia kemudian bisa membayar hutangnya yang 126jt, dan bahkan dia bisa membeli lagi rumah yang lain sebagai pengganti rumah yang dia jual untuk disedekahkan kemaren dulu. Allah memang Maha Menepati Janji-Nya. Siapa saja yang mencintai sedekah, Allah akan mengulurkan Tangan-Nya membantu.

Sumber : wisatahati.com

Diganti dengan yang lebih besar

Saya seorang hamba Allah yang merasakan karunia yang tak terhingga berkat sedekah, atau sesuatu yang saya keluarkan. Disini saya ingin menceritakan kisah hidup saya, yang menjadi inspirasi bagi saya pribadi untuk tetap mengulurkan tangan, Untuk tetap menjaga tangan selalu di atas, dan untuk tetap menjadi perpanjangan tangan dari Allah kepada orang lain. Saya mengalami pengurangan karyawan di perusahaan saya, hanya bisa pasrah pada saat menerima uang pesangon, Tidak banyak yang bisa saya lakukan selain menitipkan persoalan ini ke yang Maha Kuasa. Mungkin ini teguran bagi saya, Yang ada dalam pikiran saya hanyalah itu, satu hari setelah tidak bekerja lagi saya memutuskan untuk mencari kerja setelah Bulan ramadhan, saya ingin memusatkan diri saya untuk beribadah ke yang Maha Merencanakan, tapi itulah hanya rencana Saya, keesokan harinya, seseorang dari perusahaan saya memberikan beberapa referensi untuk mengirimkan CV, maka Dengan Bismillah saya mengirimkan itu, sambil berdoa, “jika ini rezeki hamba, maka mudahkanlah, sebenarnya hamba ingin Memusatkan berpuasa di bulan ramadhan”. Alhamdulillah saya mendapat panggilan kerja, hanya setelah 1 minggu dirumah, proses Demi proses saya lalui, hingga tibalah keputusan untuk menandatangani kontrak. Subhanallah, baru dapat pesangon ternyata Rezeki saya dialirkan kembali oleh Yang Maha kaya. Inilah yang menjadi inti testimony saya, setelah saya bekerja, saya mendapat telepon dari seorang teman, yang membutuhkan uang, Bagi saya, uang akan menjadi persoalan yang besar antara hubungan pertemanan, tapi setelah mempertimbangkan dengan matang, Sehubungan dengan keperluan teman tersebut, maka saya meminjamkan uang. Sesuai kesepakatan uang akan saya transfer, begitu Saya akan transfer, saya mendapatkan uang saya bertambah, saya bingung, uang siapa, apakah ada yang salah transfer, untuk itu Saya memastikan dulu uang itu dari mana, dan saya belum mentransfer ke teman saya. Akhirnya buku saya print, subhanallah, ternyata Uang tersebut dari kantor lama saya yang merupakan uang THR. Saya tidak dapat membayangkan betapa Allah sangat sayang sama Saya, rezeki dengan rezeki Dia kirimkan kepada saya, akhirnya saya baru mentransfer uang ke teman saya. Selang satu minggu kemudian, saya mendapatkan tambahan lagi, itu merupakan gaji pertama saya diperusahaan yang baru padahal saya Baru bekerja 2 minggu, Alhamdulillah, Allah telah mengabulkan doa-doa saya, insya Allah saya tidak menjadi hamba yang riya dan sombong, Saya yakin ini hanyalah titipan Allah yang harus saya keluarkan kembali untuk orang-orang yang membutuhkan.

Sumber : Wisatahati.com